Kata-kata Bijak 1 s/d 10 dari 105. Tangga menuju langit adalah kepalamu, maka letakkan kakimu diatas kepalamu. Untuk mencapai Tuhan injak-injaklah pikiran dan kesombongan Republik Jancukers ― Sujiwo Tejo Wartawan, pelukis, budayawan dan penulis dari Indonesia 1962- Jelas sekali bahwasanya rumah tangga yang aman damai ialah gabungan di antara tegapnya laki-laki dan halusnya Kedudukan Perempuan Dalam Islam ― Buya Hamka Seorang ulama, aktivis dan sastrawan Indonesia 1908-1981 Entah akan berkarir atau menjadi ibu rumah tangga, seorang wanita wajib berpendidikan tinggi karena ia akan menjadi ibu. Kalau tuhan tidak menjadikan perhambaan dan perbudakan,tentu tidak akan timbul keinginan hendak mengejar kemerdekaan. Memang kalau tiada kesakitan, orang tidak mempunyai keinginan untuk mengejar itu tidak keterlaluan jika dikatakan bahawa sakit dan pedih adalah tangga menuju kejayaan. ― Buya Hamka Seorang ulama, aktivis dan sastrawan Indonesia 1908-1981 Tuhan telah memasang tangga di hadapan kita, kita harus mendakinya, setahap demi setahap. ― Jalaluddin Rumi Penyair sufi, ahli hukum, sarjana Islam dan teolog dari Persia 1207-1273 Dunia yang hina ini diberikan kepadamu untuk sementara. Tersedia sebuah tangga yang dengannya engkau dapat bercita-cita. ― Jalaluddin Rumi Penyair sufi, ahli hukum, sarjana Islam dan teolog dari Persia 1207-1273 Tidak ada rumah tangga yang tanpa konflik sama sekali. Bahkan meskipun kau memiliki komitmen terhadap pasanganmu, akan masih ada saat-saat ketika di antara kalian ada ketegangan, air mata, pertengkaran, ketidakcocokan, dan ketidaksabaran. Komitmen tidak menghapuskan kodrat manusiawi kita. Itu kabar buruk, tetapi realistik. Mengapa istri harus bisa masak, padahal itu rumah tangga bukan rumah makan. ― Pidi Baiq Penulis, musisi, seniman dari Indonesia 1972- Seolah-olah ibu rumah tangga pekerjaan tanpa perlu pengetahuan, padahal jadi ibu adalah pekerjaan sulit penuh tantangan. ― Felix Siauw Seorang ustadz etnis Tionghoa kelahiran Palembang, Sumatera Selatan, Indonesia. 1984 - Manajemen adalah keefektifan dalam menaiki tangga kesuksesan; Kepemimpinan menentukan apakah tangga tersebut bersandar pada tembok yang kokoh. Asli Management is efficiency in climbing the ladder of success; leadership determines whether the ladder is leaning against the right wall. ― Stephen Covey Penulis dari Amerika Serikat 1932-2012 Kata-kata tangga-tangga - quotes, kata-kata bijak dan kutipan dengan tangga-tangga yang terbaik dan terkenal 105 ditemukan
Beberapa minggu lalu ketika saya datang ke sebuah acara pernikahan teman saya. Ketika saya duduk di kursih tamu, tidak sengaja saya mendengar pembicaraan ibu-ibu di belakang saya. Banyak yang membicarakan perihal pendidikan mempelai wanita. Mereka berpendapat sayang sekali seorang sarjana tapi pada akhirnya hanya’ menjadi seorang ibu rumah tangga. Sang mempelai wanita kabarnya baru saja lulus dari Perguruan Tinggi Negeri di Jakarta, dengan banyak prestasi yang pengamatan saya, saat ini cukup banyak wanita yang berkarir di luar. Namun tidak menutup kemungkinan juga, banyak yang memilih untuk menjadi ibu rumah tangga. Ini yang selalu menjadi bahan nyinyiran bagi orang-orang. Mereka selalu menyinggung tentang emansipasi wanita saat ini. Ini adalah salah satu hal yang sangat saya tidak sukai bahkan saya emansipasi wanita yang berarti seorang perempuan mempunyai hak yang sama dengan laki-laki. Wanita sejajar dengan laki-laki. Entah itu dari segi hak, kedudukan ataupun pilihan hidup. Kalau wanita memilih ingin berkarir di luar atau bekerja, maka itu hak mereka. Tapi, jika mereka memilih jadi ibu rumah tangga meskipun bergelar sarjana, magister sampai doktor sekalipun, ya nggak ada salahnya sebagai perempuan dengan lingkungan yang patriarkis memang sangat menyebalkan. Saat perempuan memilih berkarir daripada mengurus rumah tangga, pasti ada saja mulut yang berkomentar. Namun jika memilih menjadi ibu rumah tangga padahal bergelar sarjana, malah diperdebatkan. Terus kalian maunya apa? Ini hak kami untuk memilih, kok kalian yang sibuk ngurusin ilmu yang kami dapat dari perkuliahan bisa diterapkan dalam rumah tangga, seperti ngurus anak. Ini yang mungkin belum kalian tahu, jadi ibu rumah tangga bukan pekerjaan yang mudah. Sekian banyak perempuan mengalahkan egonya untuk tidak bekerja, hanya untuk mendidik anaknya. Mereka mempunyai pemikiran bahwa anaknya harus mendapat ilmu yang baik dari ibunya sendiri. Pemikiran seperti ini yang jarang masyarakat awam harus saya akui, menjadi ibu rumah tangga dengan gelar sarjana harus siap dengan sejumlah pertanyaan dan omongan dari para tetangga. “Sayang banget gelarnya kalau ujungnya cuma jadi ibu rumah tangga”, seperti itu kiranya yang saya dengar. Tidak mudah memang menjawab semua pertanyaan yang akan terlontarkan. Saat ini, banyak yang menganggap pekerjaan sebagai ibu rumah tangga adalah pekerjaan remeh. Bahkan, seringkali pekerjaan tersebut diremehkan oleh orang banyak orang yang beranggapan tidak perlu berpendidikan tinggi kalau hanya untuk mengurus rumah tangga, anak dan suami. Jika ada dari kalian yang bertanya “Sarjana jadi Ibu rumah tangga, apa salahnya?” Saya akan menjawab dengan tegas dan lantang, bahwa gak ada salahnya. Karena menjadi ibu rumah tangga adalah pekerjaan yang paling mulia. Menjadi seorang ibu rumah tangga bukan persoalan yang sebagai ibu rumah tangga lebih berat daripada berkarir di kantor. Jika di kantor ada jam kerjanya, ibu rumah tangga tidak ada jam kerjanya. Jika di kantor hanya dibutuhkan satu atau dua keahlian, lain hal yang ibu rumah tangga yang harus mempunyai berbagai keahlian, ketrampilan dan lain-lain. Posisi ibu rumah tangga memiliki banyak peran penting bagi keluarganya. Mereka harus dapat berperan sebagai bendahara, dokter, koki, asisten rumah tangga, guru dan masih banyak seorang ibu rumah tangga adalah pilihan yang harus dihormati. Mereka tak kalah mulianya dibanding para pekerja dan tak kalah hebat dibanding wanita karir. Wanita tidak harus bekerja, tapi mereka sangat dituntut untuk menjadi sekolah pertama yang terbaik untuk anaknya. Wanita yang mempunyai pendidikan tinggi bukan hanya untuk mencari pekerjaan atau bekarir, tapi untuk mendidik menulis artikel seperti ini bukan berarti membela para wanita yang memilih menjadi ibu rumah tangga. Pilihan itu adalah hak mereka sendiri dan bukan pula hak orang lain untuk melarang mereka menjadi ibu rumah tangga. Bagi kalian para wanita bergelar sarjana yang sedang bekerja, kalian hebat. Dan bagi kalian para wanita yang memilih jadi ibu rumah tangga padahal juga sarjana, kalian juga hebat. Kalian semua hebat, jadi jangan mempedulikan omongan orang. Mereka cuma ngiri dengan kehebatan kalian aja! *BACA JUGA Impian Masa Kecil Saya Hancur Seketika Setelah Ngerasain Naik Mitsubishi Lancer Evolution atau tulisan Melina Ayu Agustin Mojok merupakan platform User Generated Content UGC untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini diperbarui pada 21 Oktober 2019 oleh Zahroh Ayu
Ataudengan bekerja, status dan pergaulan seorang muslimah akan lebih baik dari pada menjadi ibu rumah tangga saja. Menurut saya, selama muslimah tetap bisa bekerja dan memanage pekerjaan rumah tangga dengan baik tanpa mengurangi hak anak dan suami, itu sah-sah saja. Tapi itu tidak segampang kelihatannya.
Bukannyasaya tidak setuju atau setuju dengan tulisannya, tapi saya tergelitik akan topik ini secara umum: bagaimana hari ini dunia memandang makna 'partisipasi wanita dalam dunia kerja'. Saya, sih, dalam pengertian umum, bisa disebut sebagai wanita pekerja. Jadi, topik ini menyetrum saya, bukan karena saya ibu rumah tangga yang ingin protes.
Pelihara hubungan bersama pasangan dengan kata-kata bijak dalam kehidupan rumah tangga yang kami rangkum di artikel ini. Kamu dan pasangan mungkin juga memerlukannya sebagai bahan renungan ketika sedang sama-sama saling memperbaiki memupuk hubungan dalam kehidupan pernikahan, kiranya pasangan suami istri perlu membaca-baca kata-kata bijak seputar rumah tangga. Siapa tahu saja, keduanya bisa sama-sama belajar tentang bagaimana menjalani pernikahan yang itu saja, dengan menyimak berbagai kutipan seputar kehidupan pernikahan di artikel ini, suami istri juga bisa belajar cara memelihara biduk rumah tangga agar langgeng. Salah satunya dengan berusaha saling memahami dan meminimalkan seperti apa kata-kata bijak dalam hubungan yang kiranya dapat memelihara rumah tangga supaya makin awet? Daripada penasaran, lebih baik kamu simak saja penjelasan yang KepoGaul paparkan di bawah ini!1. Kualitas Hubungan Kebahagiaan dalam keluarga tidak tergantung melimpahnya harta, tapi lebih karena kualitas hubungan di dalamnya. Rumah tangga yang bahagia tidak bergantung pada banyaknya harta yang dimiliki sepasang suami istri. Justru, seberapa baik hubungan keduanyalah yang menentukan apakah rumah tangga dapat bahagia atau tidak. 2. Tentang Kekurangan Pasangan Ketika seseorang tidak memenuhi kriteria kita, bahkan jauh sekali, maka bukan berarti kita tidak bisa menyukainya. Tanyakanlah ke orang tua kita, nenek kakek kita, pernikahan mereka langgeng, justru karena tetap menyukai seseorang dengan segala kekurangannya. Tere Liye Kata-kata mutiara bijak islami terkait pernikahan dari Tere Liye di atas kiranya juga dapat menjadi bahan renungan agar kamu mampu menjaga keharmonisan hubungan dalam rumah tangga. Bahwasanya, dalam berumah tangga, sepasang suami istri mesti senantiasa saling menyukai kekurangan masing-masing hingga maut memisahkan. Rumah terdiri dari dinding dan jendela, sedangkan rumah tangga tercipta dari kasih sayang dan cita-cita mulia. Kutipan yang satu ini mestinya tidak sulit untuk kamu pahami. Bahwa rumah tangga pun sama seperti bangunan yang memerlukan pintu dan jendela. Bedanya, hubungan rumah tangga dibangun dengan kasih sayang dan cita-cita mulia. 4. Syarat Pernikahan Ada empat persyaratan dalam setiap pernikahan yang membahagiakan. Yang pertama adalah iman, dan sisanya adalah kepercayaan. Elbert Hubbard Menurut kata-kata bijak dalam hubungan suami istri yang tertera pada kutipan di atas, rumah tangga bahagia adalah yang dibangun atas dasar iman. Sisanya adalah kepercayaan terhadap pasangan. 5. Tak Semulus Jalan Tol Tidak pernah ada pernikahan semulus jalan tol, selalu ada lubang-lubang penghambat. Yang penting teruslah berjalan dan jangan berhenti. Kehidupan pernikahan tidaklah semulus lajur jalan tol yang bebas hambatan. Selama menjalaninya, pasangan suami istri tentu melewati berbagai ujian. Jika kamu mengalami kesulitan dalam pernikahanmu, tetaplah bersabar dan terus berusaha memperbaikinya bersama pasangan. Baca juga Kata-Kata untuk Wanita Muslimah sebagai Renungan Sehari-Hari 6. Siapa Paling Baik? Karena dalam rumah tangga bukan tentang siapa yang paling baik, melainkan bagaimana kita bersama-sama untuk menjadi lebih baik setiap hari. Bunda Alqar Di dalam kehidupan rumah tanggamu, usahakan untuk tidak saling menyalahkan satu sama lain dengan pasangan. Pernikahan tidak untuk mencari siapa yang paling baik atau buruk, tetapi menjadi baik bersama. 7. Cara Berbicara dengan Pasangan Nada bicara tinggi akan memancing pasangan untuk bicara dengan nada tinggi juga. Bicaralah dengan nada yang wajar saja. Kiranya, kata-kata bijak dalam hubungan rumah tangga yang tertera pada kutipan di atas penting untuk diperhatikan pasangan suami istri, terutama ketika bertengkar. Bahwasanya, pertengkaran tidak perlu dilakukan dengan saling meninggikan suara supaya perdebatan bisa sedikit mereda. 8. Kesempatan dalam Pernikahan Pernikahan adalah hak untuk menemukan kesempatan buat saling menggoda dan bertengkar sesering mungkin. Jane Austen Menikah berarti sepakat untuk saling menggoda dan bertengkar sesering mungkin dengan suami atau istri. Kata-kata bijak dalam hubungan rumah tangga pada kutipan di atas kurang lebih maknanya adalah, bahwa mereka yang menikah mesti senantiasa berbagi banyak hal dengan pasangannya. 9. Resep dalam Rumah Tangga Tidak ada resep khusus dalam mencapai kebahagiaan rumah tangga. Setiap pasangan suami istri harus mencari resep masing-masing agar bisa menciptakan rasa nikmat dalam hubungan mereka. Barangkali banyak pasangan bahagia yang berbagi resep pernikahan bahagia dan awet ala mereka. Akan tetapi, sejatinya resep-resep kebahagiaan rumah tangga semacam itu dapat diciptakan sendiri oleh tiap-tiap pasangan. 10. Hadiah dari Perjuangan Pernikahan yang sukses bukanlah sebuah hadiah, sungguh itu merupakan sebuah perjuangan. Ann Landers Kata-kata bijak terkait hubungan suami istri dalam biduk rumah tangga yang tertera pada kutipan di atas mempunyai makna yang dalam. Bahwasanya, kesuksesan dari sebuah pernikahan memerlukan perjuangan yang tidak mudah dan membutuhkan waktu lama. Baca juga Ambillah Pelajaran Berharga dari Kata-Kata tentang Senja yang Keren Ini 11. Menikah adalah Ibadah Pernikahan tak mungkin mudah. Terlebih, bobotnya adalah separuh agama Allah. Agar rumah tangga jadi indah, niatkan semua sebagai ibadah. Barangkali, setiap pasangan yang mendambakan kehidupan rumah tangga sakinah mesti memahami kata-kata bijak dalam hubungan suami istri tersebut. Bahwa sudah sepantasnya sepasang suami istri menjadikan perjalanan pernikahan mereka semata-mata sebagai salah satu bentuk ibadah kepada Allah. 12. Sakinah Mawaddah Warrahmah Kalau bangun pagi saja susah, gimana mau membangun rumah tangga yang sakinah mawaddah warrahmah? Fitri Tropica Kamu mungkin langsung paham dengan kata-kata bijak mutiara tentang rumah tangga sakinah dalam hubungan yang dibangun dengan pernikahan seperti tertera pada kutipan di atas. Kalau ingin membangun keluarga sakinah mawaddah warrahmah, seseorang perlu memahami hal mendasar dalam hidup terlebih dulu, walau kesannya sepele semisal sekadar bangun pagi. 13. Cinta dan Maaf Pernikahan bahagia tak hanya butuh dua insan yang selalu jatuh cinta, tetapi juga butuh dua insan yang begitu ahli dalam memaafkan. Dalam hubungan suami istri yang sedang berjuang mengarungi rumah tangga, kata-kata bijak tersebut barangkali penting untuk direnungkan. Bahwasanya, cinta saja tidak cukup untuk memelihara keharmonisan rumah tangga. Hal lain yang juga diperlukan agar rumah tangga awet ialah suami dan istri bersedia selalu memaafkan satu sama lain. 14. Gerbang Kehidupan Rumah Tangga Perkawinan adalah gerbang, sedang rumah tangga adalah alamnya. Hilal Asyraf Kisah kehidupan pernikahan biasanya tidak seindah saat baru ijab kabul. Oleh karenanya, ada baiknya jika sepasang kekasih lebih mempersiapkan diri untuk menghadapi kehidupan pernikahan ketimbang hanya fokus pada saat ijab kabul dan pesta saja. 15. Tak Ada Pasangan Ideal Harapan kita terhadap pasangan sering kali terlalu ideal. Pasangan ideal itu tidak ada. Yang ada adalah mewujudkan hubungan terbaik antara suami dan istri. Kata-kata seperti tertera pada kutipan tersebut mungkin saja mewakili kondisi sebagian orang. Jika kamu juga merasa terwakili, coba turunkan ekspektasimu dan mulailah untuk fokus pada perbaikan diri mewujudkan hubungan yang baik bersama pasangan. Baca juga Kata-Kata Inspiratif Islami yang Menyejukkan dan Menenangkan Hati Kata-Kata Bijak tentang Hubungan dalam Kehidupan Rumah Tangga Setelah memahami kutipan-kutipan di atas, semoga kamu mendapatkan gambaran tentang menjalani rumah tangga yang baik, ya. Pernikahan mungkin memang tidak mudah, tapi percayalah kamu dan pasangan akan bisa melewati setiap ujian yang ada. Apabila ada kerabat dekatmu yang sekiranya memerlukan nasihat pernikahan, kamu bisa membagikan kata-kata yang kami rangkum buat mereka. Atau, kamu dapat pula mengunggah ungkapan-ungkapan tersebut ke jejaring sosial, baik Twitter, Facebook, maupun Instagram. PenulisArintha AyuArintha Ayu Widyaningrum adalah alumni Sastra Indonesia UNS sekaligus seorang penulis artikel nonfiksi yang juga punya banyak jam terbang menulis fiksi, seperti cerpen dan puisi. Terkadang terobsesi menulis skrip untuk film atau sinema televisi. Punya hobi jalan-jalan di dalam maupun luar negeri. EditorElsa DewintaElsa Dewinta adalah seorang editor di Praktis Media. Wanita yang memiliki passion di dunia content writing ini merupakan lulusan Universitas Sebelas Maret jurusan Public Relations. Baginya, menulis bukanlah bakat, seseorang bisa menjadi penulis hebat karena terbiasa dan mau belajar. xPQZs.